Arsitek Bangun Rumah Jakarta
Arsitek Bangun Rumah
Sebagai permulaan, Arsitek Bangun Rumah akan melakukan brainstorm dengan kamu tentang apa saja ruang yang dibutuhkan, berapa jumlahnya, perlu bangunan bertingkat atau nggak, dan hal-hal terkait.
Di sinilah kesempatan kamu untuk mengeluarkan ide dan model rumah impian. Keluarkan unek-unekmu soal kamar tidur, dapur kotor dan bersih, gudang untuk menyimpan barang, serta ruangan lainnya.
Arsitek Bangun Rumah akan mencarikan solusi untuk desain rumah yang ideal. Desain yang sesuai kebutuhan, sesuai dengan budget, namun juga memikirkan aspek lingkungan.
Nah, dari hasil obrolan tersebut, Arsitek Bangun Rumah akan memberikan skesta dan juga draft visual (berbentuk gambar 3 dimensi) sebagai bayangan.
Di tahap ini, kamu berkesempatan untuk menyesuaikan kembali jika ada hal-hal yang perlu ditambahkan atau dikurangi.
Rancangan Anggaran Arsitek Bangun Rumah
Tentu Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan perkiraan waktu akan kamu dapat juga sehingga kamu lebih bisa mengatur kapan dana awal harus keluar, dan seterusnya.
Apalagi kalau kamu berencana untuk melakukan pinjaman di bank. Tim Arsitek Bangun Rumah juga akan membantumu untuk mengurus segala sesuatu perijinan yang berhubungan dengan proses pembangunan.
Jika konsultan yang kamu pilih menerima jasa membangun (built) juga, maka satu paket lebih efisien dan memudahkan pekerjaan. Namun jika nggak, Arsitek Bangun Rumah pasti akan ngasih kamu referensi kontraktor.
Luas Tiap Ruangan Arsitek Bangun Rumah
Secara keseluruhan, Arsitek Bangun Rumah akan memikirkan dengan matang berapa luas tiap ruangnya, di mana letak jendelanya, berapa tinggi pintunya, bagaimana hubungan antar-ruang dan hal-hal detil lainnya.
Beberapa Arsitek Bangun Rumah juga memikirkan soal fengshui tiap ruangan agar bisa membawa hoki bagi pemiliknya.
Selain itu, kamu juga akan punya area resapan dan halaman yang lebih terjaga karena memang nggak semua lahan hijau bisa kamu tutupi dengan bangunan.
Kalau kamu berencana jangka panjang untuk mengembangkan rumahmu (akan menjadi tingkat, atau akan membuat lebih lebar), Arsitek Bangun Rumah akan mempertimbangkannya dari awal.
Struktur dan Bahan Bangunan Arsitek Bangun Rumah
Hal mendasar yang tak kalah penting, Arsitek Bangun Rumah akan merancang pondasi, struktur bangunan, hingga material luar yang akan digunakan dengan sebaik dan efisien mungkin.
Namun kalau menggunakan jasa Arsitek Bangun Rumah, tandanya kamu juga bisa menekan budget dengan menghilangkan beberapa ornamen bangunan misalnya.
Presentase Biaya Bangunan
Selain itu, ada juga arsitek yang menawarkan jasanya berdasarkan presentase biaya pembangunan, Contohnya setelah desain rumah selesai dibuat dan dihitung dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan Rp 4 miliar untuk membangun rumah tersebut.
Maka tarif si arsitek adalah 4,78% (berdasarkan patokan Ikatan Arsitektur Indonesia) dari total Rp 4 miliar.
Nah untuk besaran presentase tarifnya sendiri, Ikatan Arsitek Indonesia sebenarnya sudah membuat tolak ukurnya. Contohnya untuk rumah dengan biaya produksi kurang dari Rp 200 juta, maka presentase tarif sebesar 6,50% dari total keselurahan biaya produksi.
Kategori Bangunan
1. Bangunan Khusus
Bangunan-bangunan yang dimiliki, digunakan, dan dibiayai oleh Pemerintah sesuai tercantum dalam Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2. Bangunan Sosial
Bangunan yang nonkomersial (nonkomersial):
a. Masjid, gereja dan tempat peribadatan lainnya, rumah penampungan yatim piatu, bangunan pelayanan masyarakat dengan luas bangunan maksimum 250m2.
b. Bangunan rumah tinggal atau hunian dengan luas maksimum 36m2.
3. Bangunan Kategori 1
Memiliki karakter sederhana, kompleksitas, dan tingkat kesulitan yang rendah:
a. Tipe Hunian: asrama, hostel
b. Tipe Industri: bengkel, gudang
c. Tipe Komersial: bangunan-bangunan tidak bertingkat, tempat parkir
4. Bangunan Kategori 2
Memiliki karakter, kompleksitas, dan tingkat kesulitan rata-rata
a.Tipe Hunian: apartemen, kondominium, kompleks perumahan
b. Tipe Industri: gardu pembangkit listrik, gudang pendingin, pabrik
c. Tipe Komersial: bangunan parkir bertingkat, kafetaria, restoran, kantor, perkantoran, rukan, ruko, toko, pusat perbelanjaan, pasar, hanggar, stasiun, terminal, superblok/fungsi campuran
d. Tipe Komunitas: auditorium, bioskop, ruang pameran, ruang konferensi, ruang serbaguna, ruang pertemuan, perpustakaan, penjara, kantor pelayanan umum
e. Tipe Pelayanan Medis: klinik spesialis, klinik umum, rumah jompo
f. Tipe Pendidikan: sekolah, tempat perawatan
g. Tipe Rekreasi: gedung olahraga, gimnasium, kolam renang, stadion, taman umum
5. Bangunan Kategori 3
Memiliki karakter khusus, kompleksitas, dan tingkat kesulitan tinggi:
a. Tipe Hunian: rumah tinggal privat
b. Tipe Komersial: bandara, hotel
c. Tipe Komunitas: galeri, ruang konser, museum, monumen, istana
d. Tipe Pelayanan Medis: rumah sakit, sanatorium
e. Tipe Pendidikan: laboratorium, kampus, pusat penelitian / riset
f. Tipe Peribadatan: gereja, klenteng, masjid, dan lain-lain dengan luas lebih dari 250 m2
g. Tipe Lain: kantor kedutaan, kantor lembaga tinggi negara, pemugaran, renovasi, bangunan dengan dekorasi khusus